BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Dari sekian banyak objek wisata di Kabupaten Mukomuko, baru satu objek wisata yang menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga potensi PAD dari retribusi pariwisata di daerah ini masih minim atau belum maksimal.
Berdasarkan data dari Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mukomuko, Agus Harvinda, ST, M.Si, baru objek wisata Danau Nibung yang pungut retribusinya. Dan retribusi yang dipungut itu hanya ada tigem item, yakni los, kios dan plantaran yang digunakan pedagang.
“Dari tiga sumber retribusi yang kita pungut di Danau Nibung itu ditargetkan meyumbang PAD sebesar Rp 20 juta tahun ini,” ujar Harvinda.
Sedangkan retribusi masuk Danau Nibung dan perkir belum dipungut. Karena harus melibatkan atau bekerjasama dengan instansi terkait. Seperti parkir itu harus ditangani oleh Bidang Perhubungan Dinas PUPR dan tarif masuk ditangani oleh Badan Keuangan Daerah (BKD).
“Untuk sementara hanya ini yang kita pungut, sedangkan sumber PAD lainnya seperti parkir dan tarif masuk juga secepatnya akan kita pungut.
Sebenar bukan itu saja, masih banyak lainnya yang bisa di jadikan PAD. Danau Nibung aja kalau sudah maksimal dikelola, itu sudah luar biasa PAD yang disumbangkan,” ungkap Harvinda. (Red)