PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO (2)
HARI JUANG TNI AD
Dharma wanita
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO
previous arrow
next arrow
Daerah  

Bupati Ngaku Butuh Pemberitaan Kritis, Tapi Bersifat Membangun

BENUA ANTARIKSA NEWS. COM – Hari ini terjadi berkah ramadhan di ruang kerja Bupati Mukomuko. Sore kemarin Ketua SMSI Kabupaten Mukomuko Weri Trikusumaria didampingi beberapa pengurus lainnya sharing bersama Bupati Sapuan. Dalam kesempatan ini, insan pers dari media online mengajak bupati mencari solusi soal penerapan Perbup publikasi media.

“Kami merasa heran, dalam penerapan Perbup publikasi yang terkesan terlalu kaku. Contoh sistem ekatalog sudah jelas disana menyatakan 14 itu masa menyelesaikan order yang sudah disepakati. Tapi kok dalam proses pencairan malah mengatakan harus setelah tayang selama 14 hari. Sistem digitalisasi harusnya mempermudah, ini yang terjadi malah mempersulit,” tegas Weri.

Menanggapi hal ini, Bupati minta supaya SMSI koordinasi kembali dengan pihak Dinas Kominfo. Juga harus menyamakan penerapannya sama dengan yang dilakukan di Provinsi Bengkulu. Jika di pemerintah Provinsi Bengkulu tidak menerapkan hal itu, maka Sapuan minta Kominfo akomodir setiap tagihan media yang masuk.

“Sebenarnya sangat gampang persoalan ini. Cukup kita berpedoman dengan proses pencairan media di Pemprov Bengkulu. Karena sebagai acuan kami dalam menerapkan aturan jelas merujuk pada aturan yang lebih tinggi yaitu provinsi. Silahkan koordinasi kembali dengan Dinas Kominfo untuk solusi ini,” terang Sapuan.

Disela pembahasan, Sapuan blak-blakan menyampaikan isi hatinya ke insan pers yang hadir. Ia mengatakan dirinya juga butuh adanya media yang kritis dalam pemberitaan. Hanya saja kritis yang disampaikan sifatnya harus membangun. Kalaupun ada pemberitaan yang mengkritik kinerja Pemkab, diharapkan disertai dengan solusi. Baginya kritik yang sekaligus memberi solusi sangat membantu dirinya dalam menentukan arah kebijakan.

“Kadang pemberitaan yang kritis itu bermanfaat bagi saya dalam menata arah kebijakan. Bahkan pemberitaan kritis yang disertai solusi itu kami kliping untuk berjuang mendapat dana pusat. Contoh pemberitaan kritis selama ini soal keterbatasan pelayanan kesehatan yang disebabkan jarak tempuh yang jauh. Kami bisa berhasil meyakinkan pemerintah pusat untuk bantuan dana membangun Rumah Sakit di Kecamatan Ipuh,” papar Sapuan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *