BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Perayaan hari jadi Kabupaten Mukomuko tahun ini menelan anggaran cukup fantastis. Sayangnya acara yang menelan dana daerah hampir 2 miliar, diwarnai berbagai kejadian yang cenderung memasung hak-hak kebebasan insan pers.Dan banyaknya lembaga – lembaga negara yang penting didaerah ini yang tidak diundang dalam perayaan pembukaan HUT Kabupaten Mukomuko. Tentunya berbagai macam kesalahan fatal tersebut sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab ketua panitia yakni Drs. H. Bustari Maller, M. Hum.
Sebagaimana diungkapkan oleh Ketua LSM KRM Mukomuko, Junaidi, S.Ap kepada awak media Benua Antariksa News.Com. Ketua Panitia HUT Kabupaten Mukomuko kali ini berperan sangat besar mematikan peran media didaerah ini dalam konteks perayaan HUT kabupaten Mukomuko. Karena keadaan seperti ini sebelumnya belum pernah terjadi.
“Terlepas beliau sudah minta maaf di media beberapa hari yang lalu atas pengakuan kelalaiannya, tentunya peran yang kurang baik,” ujar Ketua LSM KRM.
Permasalahan Ini menurutnya berimbas terhadap nama baik Pemerintah Kabupaten Mukomuko dimata insan pers dan dihadapan publik. Hal ini dinilainya potret pejabat yang benar-benar kurang memiliki karakter dan tidak menutup kemungkinan suatu saat juga akan melemparkan semua kesalahan kepada Bupati Mukomuko jika sudah terjepit.
“Kalau kita tidak mampu, mengakui sajalah bahwa kita tidak mampu. Angkat bendera putih, mundur. Sekelas pejabat tinggi, begitu ketahuan salah, justru melemparkan kesalahan kepada OPD teknis lainnya,” tegasnya.
Ia berharap ini menjadi evaluasi untuk kedepannya jangan sampai kesalahan serupa terulang kembali ditahun berikutnya.
“Dan KRM nantinya minta kepada APH untuk mengusut penggunaan anggaran HUT Kabupaten Mukomuko Tahun 2023 yang terkesan kurang matang kesiapannya,” pungkasnya. (Red)