BENUA ANTARIKSA NEWS. COM – Baru-baru ini sosok Bupati Mukomuko H. Sapuan, diserang dari berbagai lini. Bahkan sampai ke privasi pribadinya diserang. Ternyata, serangan seperti ini, malah dinilai membuat figur Sapuan semakin mengakar dan kokoh. Pasalnya, semakin banyak masyarakat tambah simpatik kepada Sapuan. Ini disampaikan oleh salah seorang Tokoh Akademisi Universitas Bengkulu Hamdani Ma’akir, SH. M.Hum.
“Maaf saya bicara. Bagi saya seseorang kalau sudah menyerang tentang privasi, itu sudah tidak benar. Tapi kalau kritik yang sifatnya membangun, baru itu keren. Serangan yang berlandaskan rasa benci, itu mendatangkan rasa simpatik masyarakat terhadap sosok Sapuan,” tegas Hamdani.
Lebih jauh Hamdani menjelaskan, bahwa dirinya tidak mengakui pemerintahan Sapuan-Wasri gagal. Malah sebaliknya, ia menilai Sapuan cukup tangguh memulihkan kondisi daerah. Ini terkait sejak dilantik daerah Mukomuko yang diterima oleh Sapuan dalam kondisi sakit kronis. Berbagai persoalan daerah yang harus dipulihkan oleh Sapuan. Ditambah lagi kasus nasional penanggulangan Covid-19.
“Siapapun yang jadi bupati di era serangan Covid-19, pasti akan kewalahan. Tapi terbukti Sapuan mampu mengendalikan dan memulihkan semuanya dengan baik. Bahkan masih sempat merealisasikan pembangunan. Jika mau jujur, Sapuan sangat tangguh dan memiliki jiwa yang sangat peduli terhadap daerah,” imbuh Hamdani.
Bagaimana dengan kebijakan Sapuan dalam pemberdayaan pejabat? Menurut Hamdani, pejabat yang diberdaya masa kepemimpinan Sapuan-Wasri, dinilai hal yang wajar. Hamdani menilai, penempatan pejabat di lingkungan Pemkab Mukomuko sangat prosedural dan profesional. Diyakininya juga kebijakan itu berdasarkan hasil evaluasi dan melalui proses berstandar kompetensi.
“Pejabat itukan mesin alias pembantu bupati dalam menjalankan roda pemetintahan. Jelas bupati tau mutu dan kemampuan pejabat yang akan diberdayakannya itu. Terlepas dari status kedekatan atau keluarga, jika memang mampu, maka wajib diberdayakan,” kata Hamdani.
Adapun pesan Hamdani untuk Sapuan-Wasri. Ia meminta Sapuan terus fokus membangun Kapuang Sati Ratau Batuah hingga berakhir masa jabatan. Bahkan ia meminta Sapuan menambah Speed (kecepatan) dalam menjalankan program kerja. Ia sangat yakin, masyarakat sudah ceradas dalam mencermati setiap kritikan dan opini publik.
“Sapuan jangan menghabiskan waktu dengan mendengar ocehan oknum yang sifatnya zolim dan menghujat. Fokuslah dengan nawaitu awal yakni memberi yang terbaik untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Mukomuko. Kalau perlu tambahkan lagi speed dalam bekerja,” demikian Hamdani. (Red)