BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Sebanyak 128 ekor ternak warga di Kabupaten Mukomuko terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Dari jumlah tersebut sebanyak 51 ekor masih sakit yang membutuhkan pengobatan. Sedangkan selebihnya sudah sembuh setelah dilakukan pengobatan oleh petugas kesehatan hewan.
Untuk menangani ternak yang masih terjangkit LSD ini, Dinas Pertanian(Distan) Mukomuko, memberikan pelayanan keliling di desa untuk mengobati hewan ternak warga yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease atau kulit berbenjol.
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, M. Rizon, mengatakan tim atau petugas kesehatan hewan diturunkan ke sejumlah desa di Kecamatan Kota dan Kecamatan Lubuk Pinang.
“Agar penyakit LSD tidak menular, tim dari bidang peternakan dan kesehatan hewan dengan dibantu petugas dari Puskeswan diturunkan di dua kecamatan itu. Karena di dua kecamatan itulah yang banyak ditemukan hewan ternak yang terjangkit penyakit LSD,” ujar Rizon.
Lanjutnya, diberikan pelayanan keliling desa ini bertujuan untuk percepatan penanganan penyakit LSD yang menyerang ternak warga. Menurutnya, banyaknya ternak yang terserang penyakit LSD karena ternaknya di lepas liarkan okeh pemiliknya.
Dirinya berharap, warga yang memiliki hewan ternak agar tidak melepasliarkan ternaknya supaya tidak tertular penyakit LSD. Jika ada warga yang menemukan hewan ternak yang terjangkit LSD agar segera melaporkan kepada petugas peternakan dan kesehatan hewan terdekat.
“Jika ada ternaknya yang terjangkit LSD langsung beritahu pada petugas kesehatan hewa. Biar cepat ditangani supaya tidak menular terhadap ternak lainnya,” tutup Rizon. (Red)
