
BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Mukomuko di bawah kepemimpinan Bupati H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA, CPI dan wakilnya Wasri, terus meningkatkan pemerataan pembangunan. Dari tahun 2021 hingga 2023 saat ini dampak pembangunan begitu terasa. Berbagai perbaikan sarana infrastruktur terutama pembangunan jalan terus dikebut guna memperbaiki akses perekonomian masyarakat.
Berdasarkan data dari Dinas PUPR tercatat pada tahun 2021, sepanjang 11,782 Km jalan hotmix yang telah dibangun. Dengan rincian sepanjang 4,046 Km bersumber dari DAK dan 7,736 Km bersumber dari DID tahun anggaran 2021. Sedang pada tahun 2022 Pemkab hanya membangun jalan hotmix sepanjang 6,81 Km, karena daerah di fokuskan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi masyarakat.
‘’Dan ditahun 2023 ini kegiatan pembangunan jalan hotmix ada sepanjang 10,759 Km. Sedikit meningkat dibandingkan kegiatan pembangunan jalan di tahun 2022 lalu,’’ ungkap Kabid Bina Marga PUPR Mukomuko, M. Yusuf, ST.
Meskipun dua tahun awal masa kepemimpinan Bupati Sapuan daerah mengalami defisit anggaran serta inflasi ekonomi dampak Covid-19. Namun hal itu tidak menuyurutkan langkah seseorang pemimpin yang bijak dan peduli masyarakat ini untuk menjadikan Kabupaten Mukomuko tampil lebih baik dari Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Bengkulu.
Hal ini dibuktikan dengan geliatnya pembangunan dan prestasi yang di raih Bupati Mukomuko di akhir tahun 2023 ini. Mulai dari pembangunan jalan yang bersumber dari dana Inpres, pembangunan Rumas Sakit Pratama Ipuh hingga pembangunan rumah adat Mukomuko.
‘’Untuk pembangunan jalan inpres di tiga titik sebagian sudah hamper selesai. Sedangkan pembangunan RS Pratama Ipuh dan Rumah Adat Mukomuko masih dalam proses pembangunan. Dipastikan tahun 2023 ini semua pembangunan tuntas di kerjakan,’’ ujar Yusuf.
Menurut Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mukomuko, Yusuf, pak Bupati Sapuan sangat konsen sekali dalam perbaikan infrastruktur jalan. Hal ini menunjukkan pembangunan jalan di Mukomuko menjadi lebih baik. Di era kepimimpinannya lebih kurang sekitar sepanjang 60 Km jalan yang di hotmix dan ini tersebar di beberapa wilayah.
‘’Tidak hanya berupa hotmix saja, tetapi juga ada peningkatan jalan usaha tani dan pembangunan jembatan penghubung desa di beberapa wilayah. Ini belum termasuk kegiatan fisik yang bersumber dari dana bagi hasil sawit,’’ pungkas Yusuf. (Red)