PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO (2)
HARI JUANG TNI AD
Dharma wanita
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO
previous arrow
next arrow

Ini Pesan Sang Perintis Pondasi Kapuang Sati Rantau Batuah

BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Kabupaten Mukomuko Terbentuk bersamaan dengan Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur. Pembentukan tiga kabupaten ini didasari UU no 03 tahun 2003. Disahkannya Undang-undang ini tepat pada Tanggal 25 Februari 2003.

Pada masa transisi awal lahirnya Kabupaten Mukomuko dipimpin oleh Caretaker Bupati yang bernama Amandeka Amir. Setelah digelarnya Pilkada pertama yakni periode 2005 – 2010 daerah yang disebut Kapuang Sati Ratau Batuah Ini dipimpin oleh Bupati terpilih yaitu H. Ichwan Yunus berpasangan dgn wakilnya H. Supardji. Masa kepemimpinannya ini, Ichwan Yunus begitu gencar mendongkrak perekenomian masyarakat dari segala sektor.

Dimasa kepemimpinan pertama Ichwan Yunus ini terus menunjukkan progres pembangunan yg berpihak kepada masyarakat. Contoh, semua jalan usaha tani diperhatikannya. Bahkan dibukanya ribuan badan jalan yang membuka akses di lahan tidur milik masyarakat. Hingga penghujung masa jabatannya 2010 pada masa itu, Ichwan berani menolak jatah beras miskin (Raskin) untuk masyarakat Kabupaten Mukomuko.

“Kala itu masyarakat kita tidak ada yang masuk kategori keluarga miskin. Lagian daerah Kabupaten Mukomuko setelah dikalkulasikan saat itu surplus bahan pokok beras. Ini semua karena dorongan dan dukungan segala bidang pemerintah terhadap petani padi,” tegas Ichwan Yunus.

Singkatnya, masa kepemimpinan Ichwan Yunus – Supardji, berakhir 2010 dengan ending membuat masyarakat semakin cinta. Tak heran pada Pilkada berikutnya Ichwan Yunus berpasangan dengan Choirul Huda, kembali terpilih. Terpilihnya Ichwan Yunus – Choirul Huda untuk memimpin Kabupaten Mukomuko periode 2010 – 2015.

Dimasa kepemimpinannya ini Ichwan terus konsisten dengan niatnya membangun daerah kelahirannya. Dimasa kepemimpinannya ini pula, Bandara perintis Kabupaten Mukomuko ditingkatkan hingga bisa beroperasi hingga sekarang. Pembangunan gedung kantor bupati dan kantor DPRD Mukomuko yang megah juga didirikan dimasa kepemimpinan Ichwan. Sedangkan penghujung masa jabatannya juga didesain bangunan Masjid Agung. Namun direalisasikan masa kepemimpinan Choirul Huda.

“Membuat pondasi daerah ini secara kokoh bukanlah hal yang mudah. Benar-benar dituntut nawaitu yang ikhlas. Sekarang daerah ini saya titipkan kepada masyarakat supaya bisa dijaga secara bersama. Teruntuk siapa saja yang akan memimpin daerah ini kedepan. Saya mohon utamakan kepentingan untuk kesejahteraan masyarakat,” pesan Ichwan Yunus saat diwawancara wartawan Benua Antariksa News kemarin.

Pada usia Kabupaten Mukomuko 20 tahun saat ini, Ichwan juga berpesan kepada bupati Sapuan. Ichwan meminta supaya Sapuan bisa menciptakan rasa cinta masyarakat terhadap pemimpin dan daerah. Bagaimana caranya? Ichwan menyarankan semua kebijakan pemerintah harus berpihak kepada masyarakat. Kalaupun ada investor, diminta investor tersebut wajib punya komitmen meningkatkan ekonomi kerakyatan.

“Investor yang masuk ke daerah harus selektif dan punya komitmen yang jelas. Contohnya zaman saya, investor PT. BAT yang bergerak di bidang pemanfaatan hasil hutan, jika dinilai merugikan masyarakat saya usulkan untuk ditutup. Akhir dari pesan saya. Tolong jaga dan tetaplah bersatu serta damai untuk memajukan Kabupaten Mukomuko,” imbuh Ichwan Yunus.

Dalam kesempatan ini, Ichwan juga berpesan kepada ASN yang adi di lingkungan Pemkab Mukomuko. Diharapkannya ASN memiliki beban moral dalam mengemban tugas. Paling tidak bisa memilki jiwa dan rasa peduli untuk menata segala hal administrasi, dokumen daerah serta meningkatkan etos kerja dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Jangan sampai ASN yang diberi amanah serta tanggung jawab kerja malah menjadi lupa diri. Ingat ASN dan Pemimpin daerah itu pelayan masyarakat. Permudahkan segala urusan masyarakat selagi tidak melanggar hukum. Yakinlah, jika memposisikan diri sebagai pelayan, maka pemkab Mukomuko akan selalu dicintai oleh masyarakat,” demikian Ichwan Yunus. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *