BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Jembatan darurat penghubung Desa Sungai Lintang – Desa Pondok Tengah, Kecamatan V Koto, mulai mengalami kerusakan yang parah. Dimana beberapa pengguna jalan menjadi korban alias terperosok.
Mulai dari pengendara roda dua hingga pengemudi roda empat. Terutama mobil truck bermuatan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Kepala Desa Sungai Lintang, Aryanto, mengakui sudah ada beberapa warga yang jatuh dan terperosok saat melewati jembatan darurat yang dibangun secara swadaya masyarakat, pasca amblasnya ruas jalan provinsi tersebut.
“Laporan dari warga sudah kerap pengendara motor yang jatuh di jembatan darurat itu, bahkan mobil juga sering terperosok,” akui Kades.
Menurutnya, dilokasi jembatan darurat yang letaknya antara Desa Sungai Lintang dengan Pondok Tengah ini terbuat dari pohon kelapa. Dengan lebar lebih kurang sekitar 3 meter dan panjang sekitar 5 meter. Jika warga kurang hati-hati maka bisa terjatuh jika melewati jembatan darurat tersebut.
Selain sempit dan mulai amblas, jembatan darurat posisinya di penurunan. Terutama bagi warga yang melintasi jembatan darurat pada malam hari, harus lebih berhati-hati lagi.
“Karena posisi jembatan ini di ujung desa sehingga tidak ada penerangan. Bagi pengendara dari luar daerah kalau tidak hati-hati bisa terjatuh,” ujar Kades.
Dengan ini diharapkannya Pemerintah Provinsi Bengkulu terkhususnya Dinas PUPR provinsi agar segera melakukan perbaikan ruas jalan provinsi yang amblas ini. Jika tidak maka dipastikan semakin banyak warga yang menjadi korban dan bisa menelan korban jiwa.
“Kita berharap tahun depan sudah mulai dibangun. Kalau untuk saat ini juga perlu di perbaiki jembatan darurat ini. Karena jembatan ini sangat vital bagi warga dan juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” pungkas Kades. (Red)