BENUA ANTARIKSA NEWS. COM – Berbagai polemik di RSUD Mukomuko saat ini dijadikan bahan “gorengan” bagi berbagai pihak. Kendati sedang diterpa berbagai badai isu, namun Dirut RSUD Mukomuko Syafriadi, SKM, M.Kes, tetap berupaya melakukan rekonsiliasi terhadap sistem serta managemen yang ada. Tentunya tujuannya supaya setiap kebijakan nantinya tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.
“Sesungguhnya, tentang berbagai isu yg berhembus di publik saat ini tidak seseram dengan apa yang terjadi sebenarnya. Mengenai soal honor tenaga TKS, itu memang rekomendasi BPK tidak bisa dibayar. Namun kami tetap mencari formula sebuah solusi untuk tangani hal ini yang sifatnya tidak melanggar aturan,” ujar Syafriadi.
Masih menurut Syafriadi, berbagai isu miring tentang RSUD jika selalu “digoreng” dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap masa depan RSUD. Diakuinya isu negatif akan menimbulkan rasa apatis masyarakat. Akibatnya, tidak ada rasa percaya masyarakat untuk menikmati layanan kesehatan di RSUD. Besar harapannya, semua pihak bisa berpikir positif serta membantu sebuah solusi untuk memulihkan kondisi managemen RSUD saat ini.
“Kalau persoalan managemen, jelas harus dibenahi untuk lebih baik. Untuk melakukan sebuah perubahan sistem, jelas kami butuh waktu dan support dari semua pihak. Sesungguhnya yang terjadi di RSUD ini tidaklah seseram seperti yang diisukan di luar sana. Kami saling berjabat tangan saja antar pegawai di RSUD ini, tapi isu di luar mengatakan kami sedang ribut,” tegas Syafriadi.
Dijelaskannya juga oleh Syafriadi, bahwa proses hukum oleh penyidik Kejari Mukomuko, tidak berpengaruh dengan pelayanan RSUD. Hanya saja, untuk keterbatasan obat-obatan, diakuinya masih dalam proses mencari sebuah solusi. Olehkarena itu, saat ini ia mengajak seluruh pegawai RSUD dan tim medis kompak demi sebuah perubahan yang positif.
“Ya jujur saja, untuk kondisi saat ini, tidak mungkin segala hal saya mampu tangani secara bersamaan. Semua butuh proses dan diselesaikan secara bertahap. Untuk pelayanan unggulan yang sudah kami persiapkan juga sedang kami matangkan. Saya yakin jika mendapat dukungan dari semua pihak. Maka RSUD Mukomuko akan kembali menjadi kebanggan masyarakat,” imbuh Syafriadi.
Diceritakanya untuk saat ini RSUD tetap melakukan pelayana secara normal. Bentuk pelayanan yag dibuka yakni mulai dari rawat jalan. Untuk rawat jalan poli pelayanan sebagai berikut, poli penyakit dalam, poli anak, poli kebidanan, poli bedah, poli mata, poli paru, poli jantung, poli gigi, poli syaraf, dan poli umum.
Juga melayani rawat inap dengan pelayanan rawat inap kebidanan, rawat inap anak, rawat inap vip, rawat inap bedah dan rawat inap penyakit dalam. Juga dilakukan layanan instalasi seperti ICU/ICCU, Instalasi kamar bedah dan instalasi Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
“Pelayanan RSUD Mukomuko juga diperkuat dengan kelengkapan penunjang medis. Ini terkait dengan tersedianya layanan laboratorium, radiologi, USG 4 dimensi, endoscopy, instalasi gizi, Instalasi CSSD, Instalasi sistem informasi, instalasi unit transfusi darah dan kesiap siagaan ambulance,” pungkas Syafriadi. (Red)