BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) National Corruption Watch Kabupaten Mukomuko, mendesak Inspektorat mengaudit dana maupun program di Desa Air Kasai, Kecamatan Air Dikit. Desakan ini didasari adanya dugaan penyelewengan dana desa (DD) Tahun Anggaran 2023.
Terutama terkait kegiatan program ketahanan pangan berupa pengadaan sapi, karena diduga ada penggelembungan harga.Dimana sapi yang dibeli dengan harga satuan Rp 12.500.000 per ekor sebanyak 12 ekor tersebut tidak sesuai. Dimana sapi yang diterima kelompok tani sapi gadis dimana dengan kisaran harga Rp 7-9 juta.
“Kami minta Inspektorat segera melakukan audit kembali DD maupun program Desa Air Kasai. Jangan sampai nantinya ada kesan Inspektorat bermain hati dengan pihak desa,” ujar Ketua LSM National Corruption Watch Kabupaten Mukomuko, Zlatan Asikin, S.Sos.
Tidak hanya itu, diduga pemerintah Desa Air Kasai juga melakukan penyelewengan anggaran kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa Kelompok Wanita Tani (KWT). Dimana anggaran untuk kegiatan pemberdayaan KWT sebesar Rp 50 juta, namun realisasinya tidak jelas.
Selain itu juga ada desas desus dugaan kegiatan fisik desa di kerjakan pihak ketiga atau diborong. Padahal sesui aturan kegiatan fisik desa tidak boleh di borong melainkan dikerjakan secara swadaya dengan menerapkan sistem Padat Karya Tunai (PKT).
“Termasuk juga kegiatan Posko Covid-19. Ada juga informasinya TPK ngajak anggota BPD ngopi bareng. Namun ajakan itu ditolak oleh anggota BPD. Bearti ini ada kejanggalan dan ketidaksinkronnya atau ketidakterbukaannya Pemded dengan anggota BPD,” pungkasnya. (Red)