
BENUA ANTARIKSA NEWS. COM – Sebagian wilayah di Kabupaten Mukomuko terancam “hilang” dari pandangan. Pasalnya, Kabupaten yang terletak paling utara Provinsi Bengkulu ini sedang dikepung kabut asap yang kian hari kian menebal. Akibatnya jarak pandang semakin terbatas.
Berdasarkan pantauan wartawan Media Benua Antariksa News. Com, kabut asap makin meluas. Beberapa hari sebelumnya kabut asap hanya terlihat di Kota Mukomuko hingga Kecamatan XIV Koto saja. Namun sejak kemarin, kabut mulai menyelimuti mulai dari Kecamatan Lubuk Pinang Hingga Kecamatan Pondok Suguh.
“Kabut ini terjadi karena kepulan asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut. Bahkan sudah banyak kebun sawit masyarakat di lahan gambut terbakar. Kemarau panjang ini benar-benar membawa dampak negatif yang mengerikan. Selain kabut mengganggu arus lalulintas, juga mengancam kesehatan masyarakat,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Mukomuko Abdullah.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang sopir truck tangki CPO Nasution. Ia mengaku mulai dari Lubuk Pinang kabut asap mengganggu jarak pandang berkendaraan. Diperkirakan oleh Nasution, jarak pandang di wilayah Mukomuko sekitar 30 meter. Hal ini sangat dikeluhkan ketika malam hingga pagi hari.
“Dengan kondisi kabut yang cukup tebal ini, jelas mengganggu kelancaran kegiatan kami sebagai sopir. Tapi ya karena ini tergolong bencana alam, kami harus lebih berhati-hati saat mengemudi. Semua kendaraan juga tanpa dikomando menyalakan lampu melintasi Mukomuko ini,” terang Nasution.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, mengimbau masyarakat untuk waspada. Kewaspadaan yang dimaksud untuk tidak terlalu banyak menjalankan aktifitas yang tidak penting di luar rumah. Kalaupun ingin menjalankan aktifitas seperti biasa, disarankannya masyarakat menggunakan masker.
“Kabut asap jelas berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Paling tidak mengancam meningkatnya keluhan masyarakat soal Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Musim kemarau panjang ini juga menimbulkan banyaknya debu. Harapan kami masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan. Keluar rumah gunakan masker dan pola hidup sehat,” tegas Bustam.
Masih menurut Bustam, ia juga menginstruksikan seluruh Puskesmas harus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Juga dimintanya petugas Puskesmas terus mengimbau masyarakat untuk terus berupaya menjaga pola hidup. Juga disarankan masyarakat untuk rutin berolahraga, perbanyak minum air putih dan konsumsi buah-buahan.
“Soal pelayanan kesehatan, kami selalu koordinasi dengan masing-masing Puskesmas, untuk antisipasi ledakan penderita ISPA. Kondisi saat ini masyarakat dan semua pihak saling bekerjasama menghadapi kondisi alam dampak dari kemarau panjang ini,” demikian Bustam. (Red)