Bekerjalah Dengan Tenang, Tolong Jaga Kualitasnya
BENUA ANTARIKSA NEWS. COM – Proses pembangunan rumah adat Mukomuko sampai pada titik mengkhawatirkan. Pasalnya, progres pengerjaan baru mulai menyusun kayu jati yang sebagai rangka bangunan. Padahal waktu pengerjaannya hanya tinggal sebulan lagi. Hal ini mendapat perhatian khusus dari Ketua DPC. LP. K-P-K Kabupaten Mukomuko M. Toha, S.Sos.
“Silahkan rekanan bekerja dengan tenang hingga limit waktu yang ditentukan. Tapi tolong bekerjalah dengan maksimal. Sekali lagi saya pesankan, tolong jaga kualitas dari bangunan Rumah Adat yang sedang dikerjakan itu,” tegas M. Toha.
Lebih jauh Toha menjelaskan, bahwa tidak ada alasan bagi rekanan Rumah Adat tidak menyelesaikan bangunan itu. Toha mengaku telah mencium bahwa ada indikasi pengerjaan rumah adat berpotensi putus kontrak. Hal ini dinilai oleh Toha, ada indikasi aksi akal-akalan dari pihak rekanan untuk lepas dari tanggung jawab.
“Apapun alasannya, Rumah Adat itu harus diselesaikan oleh rekanan yg memenangkan tender. Berani membuat penawaran segitu, ya harus dipertanggung jawabkan hingga tuntas pengerjaan. Tidak sedikit nilai kontrak yang dimenangkan oleh rekanan untuk mengerjakan rumah adat itu yakni Rp.1,3 Miliar,” imbuh M. Toha.
Toha juga menyarankan, supaya pengawas dari dinas terkait mengurangi jam tidur untuk mengawasi pengerjaan rumah adat. Ia khawatir, jika tidak diawasi, maka pengerjaan akan dilakukan asal jadi.
“Tolong dinas terkait berkomitmen yang tegas dengan pihak rekanan rumah adat. Jika kualitasnya rendah, maka jangan pernah diizinkan untuk PHO,” demikian Toha. (Red)
