BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Guna mencegah dan menurunkan angka kasus stunting di tingkat desa, Pemerintah Desa Manjuto Jaya, Kecamatan Air Manjuto, menggelar musyawarah desa (Musdes) tentang rembuk stunting bersama pihak-pihak terkait di kantor desa setempat (22/7/2024).
Pihak yang dilibatkan dalam kegiatan rembuk stunting, diantaranya, BPD, tenaga kesehatan, kader posyandu, Babinsa, Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini dianggarkan dari Dana Desa (DD) Manjuto Jaya pada tahun anggaran berjalan 2024.
Penjabat Antar Waktu (PAW) Kepala Desa Manjuto Jaya, Yasir menuturkan, kegiatan Musdes tentang rembuk stunting ini sengaja digelar sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah desa dalam melakukan upaya pencegahan dan menurunkan kasus stunting dengan melibatkan langsung pihak terkait.

Dalam rembuk stunting yang melibatkan para pemangku kepentingan lokal tersebut, diharapkan ada solusi konkret dapat dirumuskan guna mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan anak-anak di desa.
“Diadakannya rembuk stunting adalah untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di desa. Terkhususnya Desa Manjuto Jaya ini, meskipun belum ada anak yang terindikasi atau terkena stunting,” tuturnya.
Lanjut Yasir, langkah Pemdes Manjuto Jaya dengan menggelar rembuk stunting ini agar dapat terus memberi inspirasi dan perubahan nyata dalam upaya-upaya pencegahan stunting di tengah-tengah masyarakat desa.

Dimana melalui rembuk ini permasalahan dalam upaya pencegahan stunting di desa ini bisa teratasi. Baik itu mengenai sarana dan prasarana maupun terkait anggaran kegiatannya. Untuk itu, melalui rembuk ini para kader posyandu, bidan desa maupun tokoh masyarakat dapat mengusulkan prasarana maupun upaya dalam pencegahan stunting.
“Pada prinsipnya, harapan kita untuk mengurangi angka stunting di desa. Apakah dengan melengkapi sarana dan prasarana untuk bidang kesehatan, PAUD maupun bidang kesehatan lainnya. Agar terwujudnya generasi emas yang bebas stunting,” pungkasnya. (api/adv)