PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO (2)
HARI JUANG TNI AD
Dharma wanita
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO
previous arrow
next arrow
Daerah  

Ternyata Ini Penyebab Guru SMPN 10 MM Mogok Kerja

BENUA ANTARIKSA NEWS.COM – Puluhan guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Mukomuko di Desa Agung Jaya di informasikan mogok kerja atau tidak masuk. Berdasar informasi yang di dapatkan Media Benua Antariksa News.Com, Senin (20/3), disebabkan tidak sinkronnya antara Kepala Sekolah (Kepsek) dengan para dewan guru yang mengajar di sekolah tersebut.

Berdasarkan keterangan salah seorang guru di sekolah tersebut, bahwa Kepsek sering mengeluarkan kebijakan tanpa adanya musyawrah atau rapat dengan para dewan guru.
Disamping itu, Kepsek juga sering melontarkan kata yang tidak pantas terhadap dewan guru dan para murid.

“Kepsek ini sering membuat kebijakan tanpa rapat dengan para guru dan kebijakannya sering bertentangan dan tidak sesuai dengan aturan yang ada. Juga sering melontarkan kata kasar seperti bodoh, baik itu terhadap guru maupun siswa,” ujar salah seorang guru SMPN 10 Mukomuko yang enggan disebut namanya.

Tidak hanya itu, para guru juga takut untuk masuk sekolah karena akannya ancaman dari Kepsek. Terutama bagi guru yang menandatangai surat persetujuan untuk pembinaan Kepsek yang diberikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko.

“Kami pernah ditelpon satu persatu oleh Kepsek untuk menanya surat pembinaan yang ditujukan pada dirinya. Bahkan informasinya sudah ada guru yang dipanggil satu persatu ke ruangannya. Jadi ini salah satu penyebab guru takut masuk sekolah untuk mengajar,” ungkapnya.

Terkait permasalahan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Epi Mardiani saat dikonfirmasi Benua Antariksa News.Com membenarkan bahwa puluhan guru SMPN 10 mogok kerja karena tidak sinkron dengan Kepseknya. Namun pihaknya menyarankan permasalahan ini diselesaikan secara interen dulu.

“Betul, bahkan surat pernyataan sudah masuk ke dinas. Tapi kita sarankan untuk diselesaikan secra interen dulu, karena permasalahan ini permasalahan internal di sekolah itu,” pungkas Kadis Dikbud.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah belum dapat di konfirmasi. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *